{[['']]}
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin berulang kali menyatakan bahwa KPSI telah mengganggu kehidupan sepakbola Indonesia. Ia menantang KPSI untuk bertempur secara fair di 2015.
Hal itu dikatakan Djohar di Aquarius Boutique Hotel, Palangkaraya, Selasa (11/12/2012) pagi, terkait ancaman KPSI bahwa mereka akan mengambil alih tugas dan kantor PSSI usai mereka berkongres di Hotel The Sultan, Jakarta, kemarin.
"Yang seperti itu tidak perlu kami tanggapi, karena mereka organisasi yang ilegal dan tidak kita kenal," ujar Djohar.
"Kita inginnya (kekisruhan) ini selesai setelah kongres kemarin. Kita semua berpegang pada legalitas. Yang tidak diakui FIFA ya sudah. Tunggu saja pada kongres 2015. Di situ kita bertempur, silakan yang mau jadi presiden federasi. Kalau mau rebut, rebutlah dengan cara yang fair juga. Jangan ganggu-ganggu terus."
"Kami ini cuma bisa dua minggu honeymoon mengurus PSSI. Baru sebentar bekerja, kita sudah diganggu. Baru tiga bulan, kita sudah mau digulingkan. Ya kita tahulah siapa yang mengganggu," paparnya.
Pada kesempatan yang sama Djohar juga meminta pemerintah bersikap tegas dan commit untuk betul-betul membantu menyelesaikan permasalahan sepakbola Indonesia.
"Kami sangat berharap pemerintah ikut menyelesaikan. Salah satu yang kita minta adalah menerapkan UU Nomor 23 tahun 2005. Kalau landasan hukumnya kuat, penyelesaiannya sangat mudah kalau dasarnya undang-undang kita sendiri.
"Soal legalitas itu sangat perlu. Yang diakui FIFA itu siapa. Yang tidak, janganlah dikasih peluang. Ini yang bikin semuanya jadi kacau balau," simpulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar